mengapa perancangan basis data merupakan micro life cycle dari perancangan sistem informasi
Sebuah sistem informasi berbasiskan komputer melibatkan banyak komponen yang ada, yakni :
• Basis data, sebagai media penyimpanan data.
• DBMS, sebagai perangkat lunak pembangun dan manajemen basis data.
• Aplikasi perangkat lunak, sebagai antarmuka penggunaan SI.
• Perangkat keras komputer termasuk media penyimpanan.
• Personal yang menggunakan dan mengembangkan sistem.
Basis data merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan
pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif
kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup
sebuah sistem informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup
sistem basis data yang mendukungnya.
Siklus hidup aplikasi basis data berhubungan dengan siklus hidup sistem
informasi. Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut macro life
cycle, dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro life cycle.
Proses perancangan basis data merupakan bagian dari siklus hidup sistem
informasi.
Hal yang penting adalah mengetahui bahwa langkah-langkah siklus hidup aplikasi basis data dapat tidak berurutan, tetapi melibatkan beberapa langkah pengulangan yang biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai contoh: masalah-masalah yang ditemui selama perancangan basis data mungkin harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan tambahan. Seperti yang digambarkan terdapat feedback loop diantara langkah-langkah yang sering terjadi. PERANCANGAN BASIS DATA Pada basis data yang digunakan oleh single user atau hanya beberapa pemakai saja, perancangan basis data tidak sulit. Tetapi jika ukuran basis data yang sedang atau besar (25 - ratusan pemakai yang berisikan jutaan bytes informasi dan melibatkan ratusan query dan program-program aplikasi, contoh: industri-industri, asuransi, hotel, travel, dan lain-lain (yang seluruhnya tergantung pada kesuksesan dari operasi-operasi basis datanya), perancangan basis data menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu para pemakai mengharapkan penggunaan basis data yang sedemikian rupa sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seluruh pemakai tersebut. Tujuan perancangan basis data: untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pemakai secara khusus dan aplikasiaplikasinya. memudahkan pengertian struktur informasi. mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space). APLIKASI BASIS DATA DALAM LIFECYCLE Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut macro life cycle, dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro life cycle. Aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan basis data sebagai micro life cycle dan termasuk fase-fasenya sebagai berikut:
1. Database planning Di aktivitas ini akan disusun bagaimana langkah-langkah siklus hidup dapat direalisasikan secara lebih efisien dan efektif.
2. System definition Definisi ruang lingkup basis data (misal : para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dan sebagainya)
3. Design Pada bagian dari fase ini, perancangan sistem basis data secara konseptual, logikal dan fisik dilaksanakan
4. Implementation Pemrosesan dari penulisan definisi basis data secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file basis data yang kosong, dan implementasi aplikasi-aplikasi software.
5. Loading atau Data Conversion Basis data ditempatkan baik secara memanggil data secara langsung ataupun merubah file-file yang ada ke dalam format sistem basis data dan memangggilnya kembali.
6. Application Conversion Beberapa aplikasi software dari suatu sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru.
Tujuan Utama Perancangan Basis Data
Pada basis data yang digunakan oleh single pengguna atau hanya beberapa
pengguna saja,perancangan basis data tidak sulit. Tetapi jika ukuran
basis data yang sedang atau besar (25 – ratusan pengguna yang berisikan
jutaan bytes informasi dan melibatkan ratusan query dan program-program
aplikasi, contoh : industri-industri, asuransi, hotel, travel, dll yang
seluruhnya tergantung pada kesuksesan dari operasi-operasi basis
datanya), perancangan basis data menjadi sangat kompleks. Oleh karena
itu para pemakai mengharapkan penggunaan basis data yang sedemikian rupa
sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seluruh
pengguna tersebut.
Tujuan perancangan basis data ialah :
- Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
- Memudahkan pengertian struktur informasi.
- Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).
Sebuah sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan basis data dan
untuk membangun sistem tersebut memerlukan langkah-langkah yang jelas.
Hal yang penting adalah mengetahui bahwa hidup aplikasi sistem informasi
dapat tidak berurutan, tetapi melibatkan beberapa langkah pengulangan
yang biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai contoh :
masalah-masalah yang ditemui selama perancangan sistem informasi mungkin
harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan tambahan.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem
informasi berbasis komputer atau disebut sebagai siklus hidup sistem
informasi.
Proses Perancangan Basis Data
Secara khusus proses perancangan berisikan 2 aktifitas paralel.
Aktifitas yang pertama melibatkan perancangan dari isi data dan struktur
basis data, sedangkan aktifitas kedua mengenai perancangan pemrosesan
basis data dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak. Dua aktifitas ini
saling menjalin, misalnya : kita dapat mengidentifikasikan data item
yang akan disimpan dalam basis data dengan menganalisa aplikasi-aplikasi
basis data. Dua aktifitas ini juga saling mempengaruhi satu sama lain.
Contohnya : fase perancangan basis data secara fisik, pada saat kita
memilih struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses dari file-file basis
data yang tergantung pada aplikasi-aplikasi yang akan menggunakan
file-file tersebut.
Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi
basis data dengan mengarah kepada konstruksi skema basis data yang telah
ditentukan selama aktifitas yang pertama. Dari enam fase tersebut,
tidak harus diproses berurutan. Pada beberapa hal, rancangan tsb dapat
dimodifikasi dari yang pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang
terakhir (feedback loop antara fase) dan feedback loop dalam fase sering
terjadi selama proses perancangan. Terdapat 6 fase proses perancangan
basis data yakni :
1. Pengumpulan Data dan Analisis
2. Perancangan basis data secara konseptual
3. Pemilihan DBMS (Database Management System)
4. Perancangan basis data secara logika (Data Model Mapping)
5. Perancangan basis data secara fisik
6. Implementasi sistem basis data
Komentar
Posting Komentar